5 Cara Mudah Menjinakkan Burung Hantu Javan Owlet Bagi Pemula
5 Cara Mudah Menjinakkan Burung Hantu Javan Owlet Bagi Pemula
Sebetulnya ini artikel lama yang sudah saya buat saat saya teringat akan burung hantu Javan Owlet momongan saya dulu. Saat itu sekitaran tahun 2012, saya sedang suka-sukanya dengan burung hantu. Beberapa jenis pernah saya momong. Beberapa diantaranya adalah celepuk, Barn Owl (Dares kalau di daerah saya menyebutnya), dan Javan Owlet. Dan semuanya sekarang sudah saya jual disekitar tahun 2014 an, hehehe.
Burung-burung tersebut ada yang saya beli saat masih berumur muda (bulu kapas). Ada juga yang saya dapatkan saat berumur juvenile (muda hutan). Dan alhamdulillah berkat kesabaran dan trik-trik khusus, burung-burung tersebut dapat jinak mesi tidak saya beri angklet dan tali pengikat.
Berikut beberapa dokumentasi dari Javan Owlet yang saya momong. Saya beri nama Jowly :). Berhubung kamera jadul jadi maklum aja ya kalau fotonya jelek, hehehe.
burung hantu javan owlet |
burung hantu javan owlet |
Berikut 5 Cara Mudah Menjinakkan Burung Hantu Javan Owlet Bagi Pemula:
Cara-cara berikut dapat dipaktikkan pada jenis burung hantu lainnya. Mulailah dengan merawat burung yang masih berusia muda (masih bulu kapas). Kenapa harus usia muda? alasannya karena biasanya burung yang masih muda belum mudah stres. Pilih burung yang aktif dan memiliki nafsu makan besar. Karakter burung yang seperti ini menandakan bahwa burung dalam kondisi sehat. Untuk langkah selanjutnya silahkan ikuti kelima poin di bawah.
- Berilah makan burung secara teratur. Saran saya, jangan terlalu menuruti nafsu makan burung. Misalnya, buat jadwal untuk makannya sehari 4 kali. Pagi hari 1 eor burung emprit. Siangnya beberapa ekor jangkirk. Nanti sore 1 ekor burung emprit lagi. Dan tengah malam kembali beri jangkrik sampai kenyang. Ukuran tadi hanya sebagai contoh. Semua terserah Anda. Sesuaikan semuanya agar waktunya tidak bertabrakan dengan ativitas harian kita.
- Jangan tempatkan burung di dalam kandang (sangkar). Tempatkan burung dalam suatu ruangan tertutup dan aman dari predator lain, seperti kucing atau anjing misalnya. Beri saja tangkringan berbentuk T (perch), sambil perlahan nanti burung tersebut diajari untuk kenal dan mau berdiri di atas tangkringannya. Untuk burung yang masih baru kita rawat biasanya belum mau nangkring. Tapi perlahan setelah si burung kenal dengan tangkringannya, burung pasti akan berdiri terus di tangkringannya, karena dia menganggap itu sebagai teritori/wilayahnya.
- Berinteraksilah dengan burung secara rutin. Interaksi di sini sederhananya adalah mengajak burung bermain. Waktu pemberian pakan gunakanlah sebagai waktu bermain sehingga burung terbiasa dan menganggap kita sebagai partnernya. Sambil sekali-sekali melatihnya berjalan menuju ke arah tangan kita yang sedang memegang pakannya. Kreasikan sendiri sesuai kreatifitas Anda, dan lakukan terus secara teratur.
- Memberi nama panggilan untuk momongan kita. Fungsinya sebagai penanda bahwa kita adalah partner si burung. Apabila dibiasakan sedari kecil, nantinya burung akan mudah kita panggil. Saya tidak terbiasa dengan sempritan dan juga kaos tangan (walaupun fungsi kaos tangan sangatlah penting). Penggunaan sempritan ataupun kaos tangan adalah sebagai pointer bagi burung, namun ini biasanya untuk burung yang akan kita latih free fly. Karena saya tidak mempunyai target agar burung bisa skill free fly maka saya tidak menggunakan sempritan dan kaos tangan.
- Interaksi yang berkualitas sebaiknya dilakukan pada malam hari. Hal ini penting bagi saya! Menurut pengalaman saya burung hantu akan lebih cepat bonding (jinak) saat kita ajak berinteraksi di malam hari. Bukan tengah malam ya, maksudnya mulai ajak burung berinteraksi di sore hari sembari Anda beraktifitas lainnya. Sesekali lihat si burung, beri pakan jangkrik, ajak burung ngobrol, elus-elus, atau interaksi lain yang membuat burung semakin nyaman dan percaya dengan kita.
si jowly |
Cara-cara sederhana di atas adalah berdasar dari pengalaman saya sendiri. Bisa jadi cara-cara tersebut cocok dipraktikkan pada burung hantu lain, namun bisa jadi tidak cocok. Namun yang jelas menjadi intinya ada pada 2 hal, yaitu kesehatan burung dan kualitas interaksi dengan kita sebagai pemomong. Apabila burung usia muda hitungan 3 minggu sampai 1 bulan burung biasanya sudah bisa bonding (jinak) dengan kita. Silahkan mempraktikkannya dengan tentu saja memodifikasinya sesuai kebiasaan Anda. Tetap sabar dan perlakukan momongan kita dengan penuh kasih sayang.
Satu lagi yang mesti jadi perhatian, memelihara hewan karnivora seperti Javan Owlet ini, kualitas pakan sangat penting. Pencernaan mereka sangat sensitif. Saran saya beri pakan burung emprit atau anak burung puyuh yang masih fresh dan tentunya sehat. Jangan beri pakan daging ayam yang kita beli di pasar. Banyak kasus burung hantu muda mati karena diberi pakan daging ayam tersebut.
Rawatlah butung hantu (piaraan) secara benar dan layak. Perlakukan mereka sebagai kawan atau anggota keluarga kita sendiri. Cukupi semua nutrisi yang mereka butuhkan, karena kehidupan mereka tergantung dari kita. Kalau kita tidak siap untuk repot, ya jangan pelihara burung hantu!
Kiranya begitu saja sharing dari saya mengenai 5 Cara Mudah Menjinakkan Burung Hantu Javan Owlet Bagi Pemula. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan ingat share artikel ini nkepada penghobi lainnya jikalau memang perlu.
Salam kicaumania. Salam lestari. ^^
Posting Komentar untuk "5 Cara Mudah Menjinakkan Burung Hantu Javan Owlet Bagi Pemula"
Posting Komentar