Tips Cara Menjinakkan Burung Kicauan
Tips Cara Menjinakkan Burung Kicauan
Inilah salah satu hal yang terpenting dan paling sering ditanyakan oleh penghobi burung kicauan / kicau mania, terutama kicau mania pemula. Menurut saya hal ini yang terpenting dalam memelihara burung kicauan, yaitu bagaimana membuat momongan kita jinak dan mau cepat berbunyi dengan rajin. Artikel tips cara membuat burung jinak ini saya rangkum dari berbagai artikel serta dari pengalaman teman-teman penghobi kicau, termasuk saya sendiri.
Burung parkit jinak |
Salah satu kunci burung kicau mau berbunyi rajin adalah burung harus sudah jinak terlebih dahulu, dalam artian terbiasa dengan lingkungan manusia di mana dia dipelihara. Apalagi untuk burung bahan / bakalan, minggu-minggu pertama adalah hal yang menantang bagi kita sebagai kicaumania untuk menjinakkannya.
Seperti kita tahu burung yang masih bahan / bakalan adalah burung yang ditangkap dari alam dan jelas masih sangat liar. Burung ini masih takut dengan manusia dan masih stres akibat proses penangkapannya. Hal pertama yang mesti kita lakukan adalah membuat burung ini mau dan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Istilahnya burung harus melalui tahap pendomestikasian agar mau berbunyi dan tidak merasa tersiksa di rumah barunya.
Proses Penjinakan
Tempatkan burung pada sangkar yang ukurannya lebih kecil dari ukuran semestinya. Hal ini berguna untuk membatasi gerak burung tersebut. Misal Anda memelihara burung gelatik tempatkan saja pada sangkar Pleci, agar si Gelatik lebih anteng dan tidak terlalu liar, serta mempercepat burung beradaptasi dengan sangkar. Karena biasanya kalau ukuran sangkar besar, burung akan leluasa loncat-loncat terus dan akan semakin lama dia mau jinak.
Kemudian apabila burung masih sangat liar, loncat-lancat nabrak sangkar, gantungkan saja kandang agak tinggi ( di atas kepala ). Misal taruh saja di teras dengan digantang agak tinggi. Burung jangan disendirikan, karena kalau disendirikan burung akan tetap takut dengan manusia. Lebih enak lagi kalau rumah kita berada di pinggir jalan / ramai dengan lalu lalang orang, burung akan cepat jinak dan terbiasa dengan aktifitas manusia.
Nanti seterusnya kalau burung sudah semakin jinak dan tidak nabrak-nabrak sangkar, posisi tinggi gantangan diturunkan sedikit demi sedikit sampai posisi sejajar dengan tinggi kita.
Memang pada awalnya burung tidak akan berbunyi dan bahkan burung akan luka-luka pada paruhnya akibat nabrak-nabrak sangkar, bulu juga akan rusak bahkan patah. Tetapi tidak apa-apa. Luka bisa disembuhkan, bulu bisa kembali tumbuh. Yang terpenting goal kita burung bisa dan mau jinak terlebih dahulu. Kalau burung sudah mau jinak pasti nanti akan mau rajin berbunyi sesuai keinginan kita.
Menurut saya proses yang benar adalah burung jinak dulu, baru kemudian burung rajin berkicau. Karena banyak penghobi yang mementingkan "burung berbunyi dulu", baru kemudian "burung jinak perlahan".
Kenapa saya memilih burung agar mau jinak dulu karena untuk selanjutnya burung akan lebih rajin berbunyi. memang bulan-bulan awal burung akan diam saja. Namun bulan kedua dan seterusnya burung akan lebih berani dan rajin berbunyi walau orang ramai berlalu-lalang.
Sebaliknya jika kita ingin burung berbunyi dahulu, si burung tidak akan rajin berbunyi jika ada manusia. Burung hanya kan mau ngeplong saat tidak melihat manusia, misal subuh atau malam hari saja. Sedang siangnya saat ada aktifitas manusia di sekitarnya pasti hanya diam membisu. Dan ini akan berlangsung lama. Jadi burung cuma akan ngeriwik saja dan ngeplong hanya saat tidak ada orang.
Terapi Lapar
Latih burung mau makan dari tangan kita dengan cara membuat burung lapar. Bisa dengan cara tarik cepuk pakannya saat malam hari dan burung dikerodong. Pagi harinya jangan langsung diberikan cepuk pakan. Cukup angin-anginkan burung secukupnya. Dan kemudian setelah itu kita latih perlahan dengan memberikan jangkrik langsung dari tangan.
Apabila burung masih takut bisa dengan lidi. Kemudian apabila burung mau mengambil jangkrik tersebut coba pendekkan ukuran lidi, terus menerus sampai akhirnya tanpa lidi dan langsung kita berikan dari tangan. Kalau mau rutin melakukan treatmen seperti ini, tidak perlu lama burung akan mau makan langsung dari tangan kita.
Untuk burung bahan / bakalan sebaiknya dicukupi dulu kebutuhan gizinya, dan burung mau makan voer dulu. Baca juga artikel "Tips Cara Melatih Burung Makan Voer". Kalau burung sudah mau makan voer secara full dan sehat serta bisa bertahan hidup, barulah kita latih burung makan dari tangan kita.
Tanpa treatmen inipun sebenarnya tidak masalah, karena banyak penghobi kicau juga yang tidak ingin momongannya terlalu jinak. Takutnya nanti manja dan tidak mau berbunyi saat digantang. Biasanya untuk burung lomba diperlakukan seperti itu.
Maksud dari treatmen ini sebenarnya adalah membiasakan burung tahu bahwa kita bukan ancaman melainkan kita yang memberi makan / sumber pakan.
Trik mandi basah kuyup
Ada treatmen lain yaitu memandikan burung sampai basah kuyup. Untuk burung yang mandi karamba, durasi untuk mandi karambanya diperpanjang. Untuk burung yang belum mau mandi karamba bisa Anda baca "Tips Cara Membiasakan Burung Mandi Karamba".
Atau kalau burung yang terbiasa dengan mandi semprot, basahi burung hingga basah kuyup. Tujuannya agar burung anteng. Sebelumnya terapkan juga untuk menarik cepuk makan pada malam hari sebelumnya, jadi pagi hari saat burung lapar kita mandikan burung dengan basah kuyup. Dan perlahan kita beri pakan UH / jangkrik langsung dengan tangan masuk ke sangkar. Burung yang anteng karena basah kuyup kita coba elus atau goda dengan UH di tangan kita.
Atau bisa juga dengan cepuk kecil berisi UH kita sorongkan di depan burung. Kalau burung masih takut dan enggan makan, kita hentikan dulu 5 menit kemudian nanti kita coba lagi. Kalau burung masih belum mau makan, kita coba keesokan harinya. Jagan bosan, tidak sampai seminggu biasanya burung sudah mau makan dari tangan kita.
Bagi Anda yang banyak punya waktu luang lakukan terapi ini pagi dan sore hari agar burung cepat jinak.
Burung telah bonding |
Terapi mandi sembur
Oh iya, tambahan yang penting. Ada beberapa kicaumania juga yang menggunakan terapi mandi sembur. Terapinya seperti ini, saat memandikan, burung kita pegang menggunakan tangan. Kemudian mandikan dia dengan air dari semburan mulut kita. Sembur terus sampai burung basah kuyup.
Terapi ini katanya terapi lama warisan simbah-simbah dahulu. Tetapi juga tidak lantas burung langsung jinak seketika. Lama waktu jinaknya burung yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Semua tergantung dari karakter burungnya juga. Ada yang sebulan, ada juga yang sampai setahun. Prinsipnya sabara dan amati karakter burung.
Beberapa treatment proses penjinakan di atas patut Anda coba pada momongan baru Anda. Untuk momongan lama juga bisa. Smuanya tergantung kesiapan dan konsistensi Anda dalam melakukan proses itu. Kuncinya rutin dan sabar. Burung yang pintar pasti akan cepat jinak dan mengerti akan kemauan kita sebagai pamomongnya. Burung yang sehat dan jinak pasti akan rajin berbunyi tiap harinya.
Apabila Anda mempunyai beberapa burung peliharaan yang sudah jinak dan rajin berbunyi, biasanya inilah yang mempermudah proses penjinakan burung baru.
Burung butuh waktu untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan barunya. Begitu juga kita yang mesti sabar melatih mereka terbiasa dengan lingkungan barunya. Tidak ada yang sia-sia kalau kita mau rutin dan konsisten, burung pasti tidak akan lama untuk bisa menjadi jinak.
Salam kicaumania. ^^
Posting Komentar untuk "Tips Cara Menjinakkan Burung Kicauan "
Posting Komentar